Proyek MCK Balai Provinsi Bengkulu Yang Tersebar Beberapa Desa di Bengkulu Selatan Diduga Proyek “Siluman”

December 24, 2024 by suarahuk 1156 Views
IMG_20241224_125129
Foto: Proyek WC di Bengkulu Selatan Diduga Proyek Siluman.

BENGKULU SELATAN – Miris pekerjaan proyek pembangunan MCK yang tersebar di beberapa Desa Kabupaten Bengkulu Selatan dengan total anggaran dana mencapai Rp 48 miliar rupiah mulai menjadi sorotan publik. Pasalnya, pekerjaan proyek MCK yang sudah berjalan ini tanpa ada papan nama proyek.

Tidak tanggung-tanggung, total MCK yang dibangun mencapai 2.201 unit. Hal itu kemudian mendapat sorotan dari masyarakat yang menilai proyek yang dibangun Pemerintah adalah proyek siluman, sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyeknya saat melaksanakan kegiatan pekerjaan.

“Iya, proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran nya dan sumber anggaran, nya,” ungkap salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya pada awak media, Selasa (24/12/2024).

Menurutnya, sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” ungkapnya.

Semestinya, pihak pemborong atau kontraktor proyek harusnya memasang papan informasi proyek, agar kalau ada masyarakat yang bertanya ini proyek apa dan dana nya berapa?, jelasnya.

Dari pantauan awak media di beberapa lokasi pekerjaan, ditemukan pembangunan tersebut tidak memasang papan informasi publik, dari pihak Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu dan Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Selatan, seakan tidak adanya pengawasan dan teguran secara tegas di lapangan pekerjaan.

Bahkan bukan papan informasi saja temukan awak media yang tidak dipasang, awak media pun menemukan salah satu adanya pekerja tukang pemakai semen bukan Peruntukannya, serta para kerjakan tanpa perlengkapan kerja, seperti P3K padahal anggaran nya ada untuk kegiatan tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan awak media sudah berusaha untuk konfirmasi namun pihak kontraktor kegiatan tersebut tidak memberikan respon. (Jhon)

Share

Post Terbaru